|
Pemenuhan
kebutuhan kebersihan diri dan lingkungan merupakan bagian dari kebutuhan dasar
manusia. Ini berarti bahwa setiap manusia membutuhkan kenyamanan diri dan
lingkungan. Dalam memberikan suasana atau memenuhi kebutuhan tersebut bukan
berarti perawat harus membersihkan lingkungan, tetapi bagaimana perawat
tersebut menciptakan lingkungan yang nyaman bagi pasien. Kebutuhan kebersihan
diri dan lingkungan sangat penting karena akan berdampak pada proses
penyembuhan. Hal ini dapat dilihat pada klien yang mempunyai lingkungan nyaman,
tenang, dan klien tersebut merasakan kedamaian sehingga stres yang terdapat
pada dirinya akan hilang. Maka, proses pemulihan tubuh akan lebih cepat
dibandingkan dengan kondisi lingkungan yang tidak nyaman.
Terpenuhinya kebutuhan kebersihan diri dan lingkungan dapat membangkitkan motivasi klien untuk bekerja sama dalam program perawatan. Pelaksanaan kebersihan diri dan lingkungan pada klien dilakukan pada pasien yang tidak mampu secara sendiri dalam memenuhi kebutuhan kebersihan diri dan lingkungan. Prosedur pemenuhan kebutuhan diri dan lingkungan dalam pelayanan keperawatan dapat meliputi menyiapkan tempat tidur tertutup dan terbuka, merawat kulit pada daerah yang tertekan, merawat rambut, merawat gigi dan mulut, merawat kuku, higiene vulva, dan memandikan pasien.
MENYIAPKAN
TEMPAT TIDUR TERBUKA DAN TERTUTUP
Menyiapkan tempat tidur
merupakan prosedur pemenuhan kebutuhan diri dan lingkungan dengan memberikan
tempat tidur yang sesuai dengan kebutuhan klien. Dikatakan tempat tidur terbuka
apabila tempat tidur dalam keadaan terbuka atau tidak ditutup dengan seprai
besar setelah dipasang seprai, perlak, selimut, dan sarung bantal. Dapat juga
dijelaskan bahwa tempat tidur terbuka merupakana tempat tidur setelah dipasang
seprai, perlak, selimut dan sarung bantal yang tidak ditutup secara keseluruhan
oleh seprai besar (dalam kondisi terbuka). Tempat tidur tertutup adalah tempat
tidur yang setelah dipasang seperangkat alat, seperti, seprai, perlak, dan
selimut kemudian ditutup secara keseluruhan dengan seprai besar sehingga
semuanya dalam kondisi tertutup.
Tujuan
tindakan
Pemenuhan kebutuhan ini untuk memberi
kenyamanan pada pasien dalam memenuhi kebutuhan dirinya.
Alat
dan bahan
1.
Tempat tidur, kasur dan bantal.
2.
Seprai besar.
3.
Seprai kecil.
4.
Sarung bantal.
5.
Perlak.
6.
Selimut.
Prosedur
kerja
1.
Cuci tangan.
2.
Atur tempat tidur, kasur, dan bantal.
3.
Pasang seprai besar dengan garis tengah lipatan
tepat di tengah kasur/tempat tidur, bagian atas seprai dimasukkan di bawah
kasur kemudian bagian bawahnya.
4.
Atur sisi kedua samping seprai atau
tempat tidur dengan sudut 90 derajat, lalu masukkan ke bawah kasur (seperti
Gambar.2.1).
5.
Pasang perlak di tengah tempat tidur.
6.
Pasang seprai kecil di atas perlak.
7.
Lipatkan selimut menjadi 4 secara
terbalik dan pasang bagian bawah, ujung selimut masukkan ke dalam bawah kasur.
8.
Pasang sarung bantal.
9.
Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.
Gambar 2.1 Cara menyiapkan tempat tidur (Sumber
: Kathleen Hoerth Belland & Mary Ann Wells, 1986).
Gambar 2.2 Tempat tidur pasien (Sumber :
Kathleen Hoerth Belland & Mary Ann Wells, 1986).
Tugas
Siapkan tempat tidur tertutup atau
terbuka.
MERAWAT
KULIT PADA DAERAH TERTEKAN
Perawatan kulit daerah
tertekan merupakan tindakan keperawatan untuk mempertahankan integritas kulit
untuk mencegah kerusakan jaringan lebih lanjut. Daerah yang sering terjadi luka
tekan (dekubitus) antara lain tonjolan tulang dan daerah mana saja yang
mendapat atau mengalami tekanan.
Tujuan
Mencegah dan mengatasi terjadinya luka
dekubitus akibat tekanan lama dan tidak hilang.
Alat
dan bahan
1.
Baskom cuci
2.
Sabun
3.
Air
4.
Agens pembersih
5.
Balutan
6.
Pelindung kulit
7.
Plester
8.
Sarung tangan
Prosedur
kerja
1.
Jelaskan prosedur pada klien.
2.
Cuci tangan dan gunakan sarung tangan.
3.
Tutup pintu ruangan.
4.
Atur posisi pasien dengan miring kanan
atau kiri.
5.
Kaji luka/kulit tertekan dengan
memperhatikan warna, kelembapan, penampilan sekitar kulit, ukuran diameter
kulit, dan ukur kedalaman.
6.
Cuci kulit sekitar luka dengan air hangat
atau sabun cuci secara menyeluruh.
7.
Dengan perlahan, keringkan kulit secara
menyeluruh dengan masase.
8.
Bersihkan luka secara menyeluruh dengan
cairan normal atau agens pembersih, gunakan semprit irigasi luka pada luka yang
dalam.
9.
Setelah selesai berikan obat atau agens
topikal.
10. Catat
hasil.
11. Cuci
tangan setelah prosedur dilakukan.
Tugas
1.
Lakukan prosedur perawatan kulit pada
daerah tertekan.
2.
Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi
proses penyembuhan luka dekubitus.
MERAWAT
RAMBUT
Merawat
rambut merupakan tindakan keperawatan yang dilakukan pada pasien yang tidak
mampu memenuhi kebutuhan untuk mencuci dan menyisir rambut.
Tujuan
1.
Menghilangkan mikroorganisme kulit
kepala.
2.
Menambah rasa nyaman.
3.
Membasmi kutu atau ketombe yang melekat
pada kulit.
4.
Memperlancar sistem peredaran darah di
bawah kulit.
Alat
dan bahan
1.
Handuk secukupnya.
2.
Perlak atau pengalas.
3.
Baskom berisi air hangat.
4.
Sampo atau sabun dalam tempatnya.
5.
Kasa dan kapas
6.
Sisir
7.
Bengkok
8.
Gayung
9.
Ember kosong
Prosedur
kerja
1.
Jelaskan prosedur pada klien.
2.
Cuci tangan.
3.
Tutup jendela atau pasang sampiran.
4.
Atur posisi pasien setengah duduk atau
tidur.
5.
Setelah posisi tidur lalu letakkan
perlak/pengalas dibawah kepala pasien dan perlak/pengalas diarahkan ke bawah dengan
digulung bagian tepi menuju tempat penampung (baskom) seperti pada Gambar 2.3.
6.
Letakkan baskom di bawah tempat tidur
tepat di bawah kepala pasien.
7.
Tutup telinga dengan kapas.
8.
Tutup dada dengan handuk sampai ke
leher.
9.
Kemudian sisir rambut dan lakukan
pencucian dengan air hangat selanjutnya menggunakan sampo dan bilas dengan air
hangat sambil di pijat.
10. Setelah
selesai keringkan rambut dan sisir.
11. Cuci
tangan setelah prosedur dilakukan.
Gambar 2.3 Cara mencuci rambut (Sumber :
Kathleen Hoerth Belland & Mary Ann Wells, 1986).
Tugas
1.
Lakukan prosedur perawatan rambut.
2.
Jelaskan indikasi dilakukan perawatan
pada rambut.
3.
Jelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan
selama mencuci rambut.
MERAWAT
GIGI DAN MULUT
Merawat
gigi dan mulut merupakan tindakan keperawatan yang dilakukan pada klien yang
dihospitalisasi. Tindakan ini dapat dilakukan oleh pasien yang sadar secara
mandiri atau dengan bantuan perawat. Untuk pasien yang tidak mampu
mempertahankan kebersihan mulut dan gigi secara mandiri harus dibantu
sepenuhnya oleh perawat.
Tujuan
1.
Mencegah infeksi gusi dan gigi.
2.
Mempertahankan kenyamanan rongga mulut.
Alat
dan bahan
1.
Handuk dan kain pengalas.
2.
Gelas kumur berisi
§ Air
masak/NaCl
§ Obat
kumur
§ Borax
gliserin
3.
Spatel lidah yang telah dibungkus dengan
kain kasa.
4.
Kapas lidi.
5.
Bengkok.
6.
Kain kasa.
7.
Pinset atau arteri klem.
8.
Sikat gigi dan pasta gigi.
Prosedur
kerja
Untuk pasien tidak sadar
1.
Jelaskan prosedur pada klien
2.
Cuci tangan
3.
Atur posisi dengan posisi tidur miring
kanan/kiri.
4.
Pasang handuk di bawah dagu/pipi pasien.
5.
Ambil pinset dan bungkus dengan kain
kasa yang dibasahi air hangat/masak.
6.
Gunakan tong spatel (sudip lidah) untuk
membuka mulut pada saat membersihkan gigi/mulut.
Gambar 2.4
merawat mulut pada pasien tidak sadar (Sumber : Potter & Perry Fundamental
of Nursing Ed.4, 1995).
Gambar 2.4 merawat
mulut pada pasien tidak sadar (Sumber : Potter & Perry Fundamental of
Nursing Ed.4, 1995).
7.
Lakukan pembersihan dimulai dari dinding
rongga mulut, gusi, gigi, dan lidah.
8.
Keringkan dengan kasa steril yang
kering.
9.
Setelah bersih, oleskan borax gliserin.
10. Cuci
tangan setelah prosedur dilakukan.
Untuk pasien sadar, tetapi tidak
mampu melakukan sendiri.
1.
Jelaskan prosedur pada klien.
2.
Mencuci tangan.
3.
Atur posisi dengan duduk.
4.
Pasang handuk dibawah dagu.
5.
Ambil pinset dan bungkus dengan kain
kasa yang berisi air hangat/masak.
6.
Kemudian bersihkan pada daerah mulut
mulai rongga mulut, gusi, gigi dan lidah. Lalu bilas dengan larutan NaCl.
7.
Setelah bersih, oleskan borax gliserin.
8.
Untuk perawatan gigi lakukan penyikatan
dengan gerakan naik-turun.
9.
Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.
Tugas
1.
Lakukan cara merawat gigi dan mulut.
2.
Jelaskan indikasi mengapa dilakukan
higiene mulut.
3.
Jelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam perawatan gigi dan mulut.
MERAWAT
KUKU
Merawat
kuku merupakan tindakan keperawatan yang dilakukan pada klien yang tidak mampu
merawat kuku secara mandiri.
Tujuan
Menjaga kebersihan kuku dan mencegah
timbulnya luka atau infeksi akibat kuku yang panjang.
Alat
dan bahan
1.
Alat pemotong kuku
2.
Handuk
3.
Baskom berisi air hangat
4.
Bengkok
5.
Sabun
6.
Kapas
7.
Sikat kuku
Prosedur
kerja
1.
Jelaskan prosedur pada klien.
2.
Cuci tangan.
3.
Atur posisi pasien duduk atau tidur.
4.
Tentukan kuku yang akan dipotong.
5.
Rendam kuku dalam air hangat ± 2 menit
dan sikat dengan air sabun bila kotor.
6.
Keringkan tangan dan kaki dengan handuk.
7.
Letakkan tangan diatas bengkok dan
lakukan pemotongan kuku.
8.
Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.
Tugas
1.
Lakukan cara merawat kuku.
2.
Jelaskan indikasi mengapa dilakukan
perawatan kuku.
HIGIENE
VULVA
Higiene vulva merupakan
tindakan keperawatan yang dilakukan pada klien yang tidak mampu secara mandiri
dalam membersihkan vulva.
Tujuan
1.
Mencegah terjadinya infeksi pada vulva.
2.
Menjaga kebersihan vulva.
Alat
dan bahan
1.
Kapas sublimat dan desinfektan
2.
Pinset
3.
Bengkok
4.
Pispot
5.
Tempat cebok yang berisi larutan
6.
Desinfektan sesuai dengan kebutuhan
7.
Pengalas
8.
Sarung tangan
Prosedur
kerja
1.
Jelaskan prosedur pada klien.
2.
Cuci tangan.
3.
Atur posisi pasien dengan dorsal
recumbent.
4.
Pasang pengalas dan pispot diletakkan di
bawah bokong pasien.
5.
Gunakan sarung tangan.
6.
Lakukan tindakan higiene vulva dengan
tangan kiri membuka vulva memakai kapas sublimat dan tangan kanan menyiram
vulva dengan larutan desinfektan.
7.
Kemudian, ambil kapas sublimat dengan
pinset lalu bersihkan vulva dari atas ke bawah dan kapas kotor dibuang ke bengkok. Lakukan hingga bersih.
8.
Setelah selesai, ambil pispot dan atur
posisi pasien.
9.
Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.
Tugas
1.
Lakukan higiene vulva.
2.
Jelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam higiene vulva.
MEMANDIKAN
PASIEN
Memandikan
pasien merupakan tindakan keperawatan yang dilakukan pada pasien yang tidak mampu
mandi secara mandiri atau memerlukan bantuan.
Tujuan
1.
Mempertahankan kebersihan kulit.
2.
Mencegah infeksi kulit.
3.
Memperlancar peredaran darah.
4.
Mempertahankan kenyamanan pasien.
Alat
dan bahan
1.
Baskom mandi dua buah yang berisikan air
dingin dan air hangat
2.
Pakaian pengganti
3.
Kain penutup
4.
Handuk dan waslap
5.
Tempat untuk pakaian kotor
6.
Skrin (sampiran)
7.
Sabun
Prosedur kerja
1.
Jelaskan prosedur pada klien.
2.
Cuci tangan.
3.
Atur posisi pasien menjadi posisi tidur
telentang/setengah duduk.
4.
Bentangkan handuk di bawah kepala dan
bersihkan wajah, telinga, dan leher dengan air hangat/sabun dengan waslap lalu
keringkan dengan handuk.
5.
Kain penutup (pakaian) diturunkan,
bentangkan handuk di atas dada pasien dan kedua tangan ada di atas handuk
tersebut. Basahi kedua tangan dengan air bersih dan bersihkan dengan
menggunakan sabun dan bilas dengan air hangat lalu keringkan dengan handuk.
6.
Setelah kedua tangan dikeataskan, handuk
dipindahkan kesisi pasien dan bersihkan daerah dada dan perut dengan sabun.
Bilas dengan air hangat lalu keringkan dengan handuk.
7.
Kemudian pasien dimiringkan ke kiri.
Handuk dibentangkan di bawah punggung sampai glutea. Lalu basahi punggung
dengan sabun dan air hangat hingga hingga glutea. Keringkan punggung dengan
handuk kemudian miring ke kanan. Setelah itu pasien kembali ke posisi telentang
dan pakaian atas dipasangkan dengan rapi.
8.
Letakkan handuk di bawah dan kemudian
lutut di bersihkan dengan sabun dan air hangat. Kaki yang paling jauh didahulukan
dan dikeringkan dengan handuk.
9.
Ambil handuk dan letakkan di bawah
glutea. Pakaian bawah perut di buka lalu di bersihkan dengan sabun dan air
hangat pada daerah lipatan paha dan genetalia. Setelah selesai, semua
dirapikan.
Tugas
1.
Mandikan pasien.
2.
Perhatikan apa yang perlu dalam
memandikan pasien di tempat tidur.
Referensi : Buku saku praktikum
kebutuhan dasar manusia / penulis, A. Aziz Alimul Hidayat, Musrifatul Uliyah ;
editor, Monica Ester. - Jakarta : EGC, 2004.
No comments:
Post a Comment