Sunday, December 27, 2015

PROSEDUR PEMENUHAN KEBUTUHAN KEBERSIHAN DIRI DAN LINGKUNGAN




     Tujuan Instruksional
     Setelah mempelajari prosedur ini mahasiswa mampu :
     1.    Menyiapkan tempat tidur tertutup dan terbuka.
     2.    Merawat kulit pada daerah tertekan.
     3.    Merawat rambut.
     4.    Merawat gigi dan mulut.
     5.    Merawat kuku.
     6.    Melakukan higiene vulva
     7.    Memandikan pasien
 
 

Pemenuhan kebutuhan kebersihan diri dan lingkungan merupakan bagian dari kebutuhan dasar manusia. Ini berarti bahwa setiap manusia membutuhkan kenyamanan diri dan lingkungan. Dalam memberikan suasana atau memenuhi kebutuhan tersebut bukan berarti perawat harus membersihkan lingkungan, tetapi bagaimana perawat tersebut menciptakan lingkungan yang nyaman bagi pasien. Kebutuhan kebersihan diri dan lingkungan sangat penting karena akan berdampak pada proses penyembuhan. Hal ini dapat dilihat pada klien yang mempunyai lingkungan nyaman, tenang, dan klien tersebut merasakan kedamaian sehingga stres yang terdapat pada dirinya akan hilang. Maka, proses pemulihan tubuh akan lebih cepat dibandingkan dengan kondisi lingkungan yang tidak nyaman.

Terpenuhinya kebutuhan kebersihan diri dan lingkungan dapat membangkitkan motivasi klien untuk bekerja sama dalam program perawatan. Pelaksanaan kebersihan diri dan lingkungan pada klien dilakukan pada pasien yang tidak mampu secara sendiri dalam memenuhi kebutuhan kebersihan diri dan lingkungan. Prosedur pemenuhan kebutuhan diri dan lingkungan dalam pelayanan keperawatan dapat meliputi menyiapkan tempat tidur tertutup dan terbuka, merawat kulit pada daerah yang tertekan, merawat rambut, merawat gigi dan mulut, merawat kuku, higiene vulva, dan memandikan pasien.


MENYIAPKAN TEMPAT TIDUR TERBUKA DAN TERTUTUP
Menyiapkan tempat tidur merupakan prosedur pemenuhan kebutuhan diri dan lingkungan dengan memberikan tempat tidur yang sesuai dengan kebutuhan klien. Dikatakan tempat tidur terbuka apabila tempat tidur dalam keadaan terbuka atau tidak ditutup dengan seprai besar setelah dipasang seprai, perlak, selimut, dan sarung bantal. Dapat juga dijelaskan bahwa tempat tidur terbuka merupakana tempat tidur setelah dipasang seprai, perlak, selimut dan sarung bantal yang tidak ditutup secara keseluruhan oleh seprai besar (dalam kondisi terbuka). Tempat tidur tertutup adalah tempat tidur yang setelah dipasang seperangkat alat, seperti, seprai, perlak, dan selimut kemudian ditutup secara keseluruhan dengan seprai besar sehingga semuanya dalam kondisi tertutup.

Tujuan tindakan
Pemenuhan kebutuhan ini untuk memberi kenyamanan pada pasien dalam memenuhi kebutuhan dirinya.

Alat dan bahan
1.        Tempat tidur, kasur dan bantal.
2.        Seprai besar.
3.        Seprai kecil.
4.        Sarung bantal.
5.        Perlak.
6.        Selimut.

Prosedur kerja
1.        Cuci tangan.
2.        Atur tempat tidur, kasur, dan bantal.
3.        Pasang seprai besar dengan garis tengah lipatan tepat di tengah kasur/tempat tidur, bagian atas seprai dimasukkan di bawah kasur kemudian bagian bawahnya.
4.        Atur sisi kedua samping seprai atau tempat tidur dengan sudut 90 derajat, lalu masukkan ke bawah kasur (seperti Gambar.2.1).
5.        Pasang perlak di tengah tempat tidur.
6.        Pasang seprai kecil di atas perlak.
7.        Lipatkan selimut menjadi 4 secara terbalik dan pasang bagian bawah, ujung selimut masukkan ke dalam bawah kasur.
8.        Pasang sarung bantal.
9.        Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.

  
Gambar 2.1 Cara menyiapkan tempat tidur (Sumber : Kathleen Hoerth Belland & Mary Ann Wells, 1986).



 Gambar 2.2 Tempat tidur pasien (Sumber : Kathleen Hoerth Belland & Mary Ann Wells, 1986).

Tugas
Siapkan tempat tidur tertutup atau terbuka.


MERAWAT KULIT PADA DAERAH TERTEKAN
Perawatan kulit daerah tertekan merupakan tindakan keperawatan untuk mempertahankan integritas kulit untuk mencegah kerusakan jaringan lebih lanjut. Daerah yang sering terjadi luka tekan (dekubitus) antara lain tonjolan tulang dan daerah mana saja yang mendapat atau mengalami tekanan.

Tujuan
Mencegah dan mengatasi terjadinya luka dekubitus akibat tekanan lama dan tidak hilang.

Alat dan bahan
1.        Baskom cuci
2.        Sabun
3.        Air
4.        Agens pembersih
5.        Balutan
6.        Pelindung kulit
7.        Plester
8.        Sarung tangan

Prosedur kerja
1.        Jelaskan prosedur pada klien.
2.        Cuci tangan dan gunakan sarung tangan.
3.        Tutup pintu ruangan.
4.        Atur posisi pasien dengan miring kanan atau kiri.
5.        Kaji luka/kulit tertekan dengan memperhatikan warna, kelembapan, penampilan sekitar kulit, ukuran diameter kulit, dan ukur kedalaman.
6.        Cuci kulit sekitar luka dengan air hangat atau sabun cuci secara menyeluruh.
7.        Dengan perlahan, keringkan kulit secara menyeluruh dengan masase.
8.        Bersihkan luka secara menyeluruh dengan cairan normal atau agens pembersih, gunakan semprit irigasi luka pada luka yang dalam.
9.        Setelah selesai berikan obat atau agens topikal.
10.    Catat hasil.
11.    Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.

Tugas
1.        Lakukan prosedur perawatan kulit pada daerah tertekan.
2.        Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi proses penyembuhan luka dekubitus.


MERAWAT RAMBUT
Merawat rambut merupakan tindakan keperawatan yang dilakukan pada pasien yang tidak mampu memenuhi kebutuhan untuk mencuci dan menyisir rambut.

Tujuan
1.        Menghilangkan mikroorganisme kulit kepala.
2.        Menambah rasa nyaman.
3.        Membasmi kutu atau ketombe yang melekat pada kulit.
4.        Memperlancar sistem peredaran darah di bawah kulit.

Alat dan bahan
1.        Handuk secukupnya.
2.        Perlak atau pengalas.
3.        Baskom berisi air hangat.
4.        Sampo atau sabun dalam tempatnya.
5.        Kasa dan kapas
6.        Sisir
7.        Bengkok
8.        Gayung
9.        Ember kosong

Prosedur kerja
1.        Jelaskan prosedur pada klien.
2.        Cuci tangan.
3.        Tutup jendela atau pasang sampiran.
4.        Atur posisi pasien setengah duduk atau tidur.
5.        Setelah posisi tidur lalu letakkan perlak/pengalas dibawah kepala pasien dan perlak/pengalas diarahkan ke bawah dengan digulung bagian tepi menuju tempat penampung (baskom) seperti pada Gambar 2.3.
6.        Letakkan baskom di bawah tempat tidur tepat di bawah kepala pasien.
7.        Tutup telinga dengan kapas.
8.        Tutup dada dengan handuk sampai ke leher.
9.        Kemudian sisir rambut dan lakukan pencucian dengan air hangat selanjutnya menggunakan sampo dan bilas dengan air hangat sambil di pijat.
10.    Setelah selesai keringkan rambut dan sisir.
11.    Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.


Gambar 2.3 Cara mencuci rambut (Sumber : Kathleen Hoerth Belland & Mary Ann Wells, 1986).

Tugas
1.        Lakukan prosedur perawatan rambut.
2.        Jelaskan indikasi dilakukan perawatan pada rambut.
3.        Jelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan selama mencuci rambut.


MERAWAT GIGI DAN MULUT
Merawat gigi dan mulut merupakan tindakan keperawatan yang dilakukan pada klien yang dihospitalisasi. Tindakan ini dapat dilakukan oleh pasien yang sadar secara mandiri atau dengan bantuan perawat. Untuk pasien yang tidak mampu mempertahankan kebersihan mulut dan gigi secara mandiri harus dibantu sepenuhnya oleh perawat.

Tujuan
1.        Mencegah infeksi gusi dan gigi.
2.        Mempertahankan kenyamanan rongga mulut.

Alat dan bahan
1.        Handuk dan kain pengalas.
2.        Gelas kumur berisi
§  Air masak/NaCl
§  Obat kumur
§  Borax gliserin
3.        Spatel lidah yang telah dibungkus dengan kain kasa.
4.        Kapas lidi.
5.        Bengkok.
6.        Kain kasa.
7.        Pinset atau arteri klem.
8.        Sikat gigi dan pasta gigi.

Prosedur kerja
Untuk pasien tidak sadar
1.        Jelaskan prosedur pada klien
2.        Cuci tangan
3.        Atur posisi dengan posisi tidur miring kanan/kiri.
4.        Pasang handuk di bawah dagu/pipi pasien.
5.        Ambil pinset dan bungkus dengan kain kasa yang dibasahi air hangat/masak.
6.        Gunakan tong spatel (sudip lidah) untuk membuka mulut pada saat membersihkan gigi/mulut.


Gambar 2.4 merawat mulut pada pasien tidak sadar (Sumber : Potter & Perry Fundamental of Nursing Ed.4, 1995).  

  
Gambar 2.4 merawat mulut pada pasien tidak sadar (Sumber : Potter & Perry Fundamental of Nursing Ed.4, 1995).

7.        Lakukan pembersihan dimulai dari dinding rongga mulut, gusi, gigi, dan lidah.
8.        Keringkan dengan kasa steril yang kering.
9.        Setelah bersih, oleskan borax gliserin.
10.    Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.

Untuk pasien sadar, tetapi tidak mampu melakukan sendiri.
1.        Jelaskan prosedur pada klien.
2.        Mencuci tangan.
3.        Atur posisi dengan duduk.
4.        Pasang handuk dibawah dagu.
5.        Ambil pinset dan bungkus dengan kain kasa yang berisi air hangat/masak.
6.        Kemudian bersihkan pada daerah mulut mulai rongga mulut, gusi, gigi dan lidah. Lalu bilas dengan larutan NaCl.
7.        Setelah bersih, oleskan borax gliserin.
8.        Untuk perawatan gigi lakukan penyikatan dengan gerakan naik-turun.
9.        Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.

Tugas
1.        Lakukan cara merawat gigi dan mulut.
2.        Jelaskan indikasi mengapa dilakukan higiene mulut.
3.        Jelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perawatan gigi dan mulut.


MERAWAT KUKU
Merawat kuku merupakan tindakan keperawatan yang dilakukan pada klien yang tidak mampu merawat kuku secara mandiri.

Tujuan
Menjaga kebersihan kuku dan mencegah timbulnya luka atau infeksi akibat kuku yang panjang.

Alat dan bahan
1.        Alat pemotong kuku
2.        Handuk
3.        Baskom berisi air hangat
4.        Bengkok
5.        Sabun
6.        Kapas
7.        Sikat kuku

Prosedur kerja
1.        Jelaskan prosedur pada klien.
2.        Cuci tangan.
3.        Atur posisi pasien duduk atau tidur.
4.        Tentukan kuku yang akan dipotong.
5.        Rendam kuku dalam air hangat ± 2 menit dan sikat dengan air sabun bila kotor.
6.        Keringkan tangan dan kaki dengan handuk.
7.        Letakkan tangan diatas bengkok dan lakukan pemotongan kuku.
8.        Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.

Tugas
1.        Lakukan cara merawat kuku.
2.        Jelaskan indikasi mengapa dilakukan perawatan kuku.


HIGIENE VULVA
Higiene vulva merupakan tindakan keperawatan yang dilakukan pada klien yang tidak mampu secara mandiri dalam membersihkan vulva.

Tujuan
1.        Mencegah terjadinya infeksi pada vulva.
2.        Menjaga kebersihan vulva.

Alat dan bahan
1.        Kapas sublimat dan desinfektan
2.        Pinset
3.        Bengkok
4.        Pispot
5.        Tempat cebok yang berisi larutan
6.        Desinfektan sesuai dengan kebutuhan
7.        Pengalas
8.        Sarung tangan

Prosedur kerja
1.        Jelaskan prosedur pada klien.
2.        Cuci tangan.
3.        Atur posisi pasien dengan dorsal recumbent.
4.        Pasang pengalas dan pispot diletakkan di bawah bokong pasien.
5.        Gunakan sarung tangan.
6.        Lakukan tindakan higiene vulva dengan tangan kiri membuka vulva memakai kapas sublimat dan tangan kanan menyiram vulva dengan larutan desinfektan.
7.        Kemudian, ambil kapas sublimat dengan pinset lalu bersihkan vulva dari atas ke bawah dan kapas kotor dibuang  ke bengkok. Lakukan hingga bersih.
8.        Setelah selesai, ambil pispot dan atur posisi pasien.
9.        Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.

Tugas
1.        Lakukan higiene vulva.
2.        Jelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam higiene vulva.


MEMANDIKAN PASIEN
Memandikan pasien merupakan tindakan keperawatan yang dilakukan pada pasien yang tidak mampu mandi secara mandiri atau memerlukan bantuan.

Tujuan
1.        Mempertahankan kebersihan kulit.
2.        Mencegah infeksi kulit.
3.        Memperlancar peredaran darah.
4.        Mempertahankan kenyamanan pasien.

Alat dan bahan
1.        Baskom mandi dua buah yang berisikan air dingin dan air hangat
2.        Pakaian pengganti
3.        Kain penutup
4.        Handuk dan waslap
5.        Tempat untuk pakaian kotor
6.        Skrin (sampiran)
7.        Sabun

Prosedur kerja
1.        Jelaskan prosedur pada klien.
2.        Cuci tangan.
3.        Atur posisi pasien menjadi posisi tidur telentang/setengah duduk.
4.        Bentangkan handuk di bawah kepala dan bersihkan wajah, telinga, dan leher dengan air hangat/sabun dengan waslap lalu keringkan dengan handuk.
5.        Kain penutup (pakaian) diturunkan, bentangkan handuk di atas dada pasien dan kedua tangan ada di atas handuk tersebut. Basahi kedua tangan dengan air bersih dan bersihkan dengan menggunakan sabun dan bilas dengan air hangat lalu keringkan dengan handuk.
6.        Setelah kedua tangan dikeataskan, handuk dipindahkan kesisi pasien dan bersihkan daerah dada dan perut dengan sabun. Bilas dengan air hangat lalu keringkan dengan handuk.
7.        Kemudian pasien dimiringkan ke kiri. Handuk dibentangkan di bawah punggung sampai glutea. Lalu basahi punggung dengan sabun dan air hangat hingga hingga glutea. Keringkan punggung dengan handuk kemudian miring ke kanan. Setelah itu pasien kembali ke posisi telentang dan pakaian atas dipasangkan dengan rapi.
8.        Letakkan handuk di bawah dan kemudian lutut di bersihkan dengan sabun dan air hangat. Kaki yang paling jauh didahulukan dan dikeringkan dengan handuk.
9.        Ambil handuk dan letakkan di bawah glutea. Pakaian bawah perut di buka lalu di bersihkan dengan sabun dan air hangat pada daerah lipatan paha dan genetalia. Setelah selesai, semua dirapikan.

Tugas
1.        Mandikan pasien.
2.        Perhatikan apa yang perlu dalam memandikan pasien di tempat tidur.




Referensi :  Buku saku praktikum kebutuhan dasar manusia / penulis, A. Aziz Alimul Hidayat, Musrifatul Uliyah ; editor, Monica Ester. - Jakarta : EGC, 2004.


Download File ----->  Klik Disini


No comments:

Post a Comment